Banyak penyebab mereka melakukan aborsi, karena kecelakaan akibat hubungan gelap atau karena rekomendasi dokter dengan alasan keselamatan si Ibu. Biasanya aborsi dilakukan setelah si wanita mengetahui tanda-tanda kehamilan pada dirinya.
Dijelaskan pada situs worldometers.info, WHO memperkirakan 10-50% kematian Ibu disebabkan oleh aborsi. Diperkirakan juga 1 dari 8 Ibu hamil di seluruh dunia setiap tahun melakukan aborsi tidak aman.
Di Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, 850.000 diantaranya terjadi di Indonesia. Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar, dan menjadi salah satu masalah yang cukup serius.
Berikut ada macam-macam aborsi yang biasanya dilakukan, diantaranya:
- Abortus Provokatus Medisinalis
Tindakan aborsi yang dilakukan karena alasan kesehatan si Ibu hamil tidak dapat melanjutkan kehamilannya. Misalnya si Ibu menderita penyakit jantung, jika kehamilannya tetap dilanjutkan akan terjadi penambahan beban kerja jantung sehingga sangat membahayakan keselamatannya. - Abortus Provokatus Kriminalis
Aborsi tipe ini merupakan tindakan secara sengaja mengosongkan rahim dari buah kehamilan yang dilakukan dengan sengaja bukan karena alasan medis melainkan alasan lain biasanya hamil diluar nikah.