Home » » Mitos dan Fakta Tentang Bayi

Mitos dan Fakta Tentang Bayi

Mitos dan Fakta Tentang Bayi. Disadur dari laman Merdeka, berikut  informasi seputar Mitos dan Fakta tentang Bayi. Semoga sedikit informasi ini dapat memberi pencerahan bagi para pembaca semua tentang mitos-mitos pada bayi yang sudah memasyarakat.
Silakan langsung saja Anda simak baik-baik ulasannya beraikut ini.
7. ASI adalah obat infeksi telinga
ASI adalah makanan utama untuk bayi. Namun ada pula mitos yang beredar kalau meneteskan ASI pada telinga bayi akan mengobati infeksi yang dialami. Padahal cara tersebut benar-benar salah.
ASI memang memiliki antibodi di dalamnya tetapi juga gula yang merupakan sarang favorit bakteri. Telinga yang terinfeksi adalah bagian gendangnya, sehingga ASI tidak akan pernah mencapainya. ASI justru menarik perhatian bakteri dan meningkatkan risiko masalah kesehatan yang baru.
6. Crib bedding melindungi bayi dari benturan
Crib bedding adalah pelindung berupa bantalan tipis yang biasanya dipasang di sekeliling boks bayi. Orang tua menggunakan crib bedding ini untuk melindungi bayinya dari benturan di sisi tempat tidur dan akhirnya terluka.
Sayangnya, ada beberapa risiko kesehatan akibat crib bedding tersebut. Misalnya risiko mati lemas atau bayi mati mendadak karena crib bedding yang terlalu tinggi.
5. Baby walker membantu bayi belajar berjalan
Baby walker adalah alat yang memang cukup efisien yang digunakan orang tua agar bayinya bisa belajar berjalan dengan aman. Namun beberapa penelitian justru membuktikan yang sebaliknya.
Menggunakan baby walker membuat orang tua lalai, sebab kebanyakan dari mereka menganggap baby walker sudah cukup aman dan mampu menjaga buah hati. Beberapa kasus penggunaan baby walker adalah kecelakaan karena bayi mendekati tangga serta memperlambat kemampuan bayi dalam belajar berjalan sesuai keinginannya sendiri.
4. Menonton video baik bagi bayi
Penelitian pernah menyebutkan kalau program khusus yang dirangkum dalam video bisa membantu anak-anak belajar. Tetapi manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh anak yang berusia 2 tahun ke atas.
Sementara itu, jika video diperlihatkan pada bayi, mereka memang tampak antusias dan berkonsentrasi memandangnya. Namun hal itu ternyata menghambat perkembangan bahasa bayi. Jadi bayi sebaiknya dijauhkan dari tayangan layar kaca demi mendukung pertumbuhannya.
3. Tumbuh gigi membuat bayi demam
Beberapa orang tua menganggap bayi yang demam ketika tumbuh gigi adalah kondisi yang wajar. Keduanya memang berkaitan, namun orang tua tidak sepatutnya menganggap sepele hal itu.
Orang tua disarankan untuk menghubungi dokter dan berkonsultasi mengenai penyebab sebenarnya dari kenaikan suhu pada bayi. Siapa tahu selain karena tumbuh gigi, ada hal lain yang memicu demam pada buah hati.
2. Bayi bisa minum sedikit obat orang dewasa
Meskipun dosis telah dikurangi, menggunakan obat untuk orang dewasa pada bayi bisa membahayakannya.
Misalnya obat batuk. Jika obat untuk orang dewasa diberikan pada bayi di bawah usia 4 tahun, ada beberapa efek samping yang diderita, yaitu peningkatan denyut jantung dan masalah pernapasan.
Obat-obatan sinus untuk orang dewasa juga tidak sebaiknya diberikan pada bayi. Bukannya memberi manfaat, anak-anak justru akan mendapatkan efek samping yang buruk.
1. Bayi butuh air saat kepanasan
Tidak benar. Bayi memang seperti anak-anak dan orang dewasa yang harus tetap terhidrasi. Namun cairan bayi harus berasal dari ASI atau susu formula.
Hal ini dikarenakan bayi belum memiliki fungsi ginjal yang penuh, sehingga tubuhnya tidak siap mengeluarkan air. Jika bayi kepanasan saat diberi air, akan ada ketidakseimbangan elektrolit dan sodium dalam tubuhnya.
Bayi baru dapat minum air sesekali sekitar usia enam bulan. Namun segala sesuatunya lebih baik dikonsultasikan dengan dokter.