Real Madrid kali ini harus benar-benar mengucapkan selamat tinggal untuk Liga Spanyol. Sang juara bertahan yang bergerak ke La Rosaleda pada Minggu, 23 Desember 2012 takluk lewat hasil pertandingan Malaga vs Real Madrid skor 3-2. Roque Santa Cruz, pria yang cuma tampil dalam 25 menit terakhir, menjadi pahlawan tuan rumah. 2 golnya menjadi penentu skor Real Madrid vs Malaga. Hasil Liga Spanyol ini membuat Los Blancos kali ini tertinggal 16 angka dari Barcelona, dan 7 poin dari Atletico Madrid.
Hal yang paling mengejutkan dalam pertandingan Real Madrid vs Malaga, adalah dibangkucadangkannya Iker Casillas oleh Jose Mourinho. The Special One menempatkan kiper kedua, Antonio Adan. Perubahan lain, adalah kembali dicobanya Michael Essien di sektor bek kiri.
Sebelum orang benar-benar menyadari pertandingan dimulai, Cristiano Ronaldo sudah menyentak perhatian. Menit kedua, ia melepaskan tendangan bebas kencang dari jarak 30 yard yang sialnya bisa dipatahkan dengan gemilang oleh Willy Caballero. Tembakan CR7 ini menjadi awal dari babak pertama yang kekurangan peluang, tapi diwarnai kengototan kedua tim.
Adu ketahanan fisik. Inilah yang terjadi. Kedua tim memang memiliki para pemain dengan kekuatan prima. Sementara tensi pertandingan sempat meninggi dalam beberapa kesempatan, Real Madrid kembali membuang peluang. Cristiano Ronaldo yang menerima umpan silang Angel Di Maria, melayangkan bola terlalu tinggi. Menit 26, giliran sayap Argentina yang tak bisa memanfaatkan kesempatan. Menerima bola umpan Ronaldo, Di Maria sebenarnya sukses mencongkel bola melewati Caballero, tapi Nacho Monreal masih belum ingin menyaksikan gawang timnya kebobolan.
Setelah bermain 0-0 di babak pertama, pasca turun minum fisik para pemain Real Madrid seperti jatuh ke titik terbawah. Alhasil giliran Malaga yang memberondong gawang Antonio Adan. Dan menit 48, Isco, pemuda yang tengah meranum namanya, sukses menjadi pencetak gol pembuka. Menerima umpan datar dari Joaquin, Si Nomor 22 melepaskan tembakan yang tak bisa dibendung Adan.
Setelah gol Isco, Malaga seperti kesetanan dan Madrid hancur. Jose Mourinho mungkin akan mengaku beruntung timnya tak terbobol tiga gol tambahan. Menit 51, tembakan Francisco Portillo diblok dengan gemilang oleh Adan. Selang dua menit, tendangan Joaquin melebard i sisi kiri gawang Real Madrid. Dan Saviola tak mau kalah merusak konsentrasi Los Blancos dengan tembakannya yang melintas mistar.
Tergempur, Madrid berusaha bereaksi. Setelah tembakan Karim Benzema melebar, Cristiano Ronaldo yang memutuskan menggiring bola dalam situasi 3 vs 2, harus menyaksikan Martin Demichelis meluncur dan menggagalkan ambisinya.
Kegagalan Malaga menyelesaikan peluang akhirnya menuai hukuman di menit 66. Dua menit setelah Kaka masuk, terjadi kemelut di depan gawang. Upaya Karim Benzema menendang bola, terblok, dan bola membentur kaki Sergio Sanchez sebelum masuk gawang.
Madrid yang mulai hidup, tersentak oleh gol Santa Cruz pada menit 73. Berawal dari umpan Jesus Gamez, Joaquin melepaskan tembakan jarak dekat yang dibendung Adan. Tapi, bola bergerak ke arah sang penyerang pengganti yang tinggal menyarangkan gol ke gawang kosong.
Selang tiga menit, pemain yang sama kembali menjebol gawang Madrid. Menerima umpan Joaquin, Santa Cruz membuat publik La Rosaleda melupakan bahwa tahun lalu ada tim yang menghancurkan mereka 0-4 di stadion yang sama.
Karim Benzema memberi harapan dengan golnya di menit 82. Namun, hingga laga berakhir, skor tetap 3-2 untuk kemenangan Malaga. Hasil ini membuat Madrid semakin jauh tertinggal dari Barca, 16 poin. Dan bagi tuan rumah, kini jarak mereka dengan Los Blancos pun terpangkas menjadi hanya 2 angka.
Malaga (4-2-3-1): Caballero; Gamez, Sanchez, Demichelis, Monreal; Camacho, Portillo (Iturra ’69); Eliseu, Isco, Joaquin (Seba Fernandez ’83); Saviola (Santa Cruz ’65).
Real Madrid (4-2-3-1): Adan; Arbeloa (Callejon ’58), Pepe, Sergio Ramos, Essien; Alonso (Modric ’77), Khedira; Di Maria (Kaka ’64), Ozil, Ronaldo; Benzema.