Anissa
April pertama kali aku mulai rasa
Diperut istriku ada nafas
Saat gelisah marah dan takut
menyatu
Dua belas hari aku dijamu polisi
melulu
Namun semua lewatlah sudah
Batin ibu dan ayahmu selamat
Sementara Tuhan tetap teruskan
niatnya
Berkembanglah benih di rahim
istriku
Juli bulan keempat amuk api di
Penjaringan
Hanguskan jiwa saudaramu nak
Dua puluh ribu orang dikotak
katik taktik
Namun benarkah taktik hanya
isu
Tetapi ayah tak sanggup
berbuat apa - apa
Sebabnya engkau tahu ayah
bukan Superman
Jiwaku yang merintih melihat
mereka yang gusar
Walau begitu api kian
membesar
Dua belas September bulan
berikutnya
Saat degup jantungmu semakin
jelas
Di Tanjung Priok sana ada orang
marah
Penjuru Jakarta dicumbu resah
Sementara setelah itu
Semua orang takut buang hajat
juga takut
Begitu banyak kantong plastik
yang tersebar
Siap janjikan maut disetiap
jengkal tanah air kita
Akhir Oktober tujuh bulan
usiamu
Tanpa sajen rujak tujuh rupa
Bagaimana mungkin adakan
selamatan
Banyak pasar yang tutup sebab
Cilandak meledak (kena mortir)
Anakku nomor dua cukup
istimewa
Waktu dalam perut semua
orang pada ribut
Banyaknya peristiwa
menyambut tangismu
Sadarilah sadari sadarilah
oh... Anissa
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah
ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah
hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah
ragu
Hantamlah sombongnya dunia
buah hatiku
Doa kami di nadimu