
Di La Liga, jarak Barcelona dengan Atletico Madrid memang masih 8 angka. Artinya, kecuali terjadi periode paling buruk bagi klub Catalan, rasanya mustahil jika gelar juara kompetisi domestik lepas dari genggaman tangan. Akan tetapi, bagaimana dengan kompetisi lain seperi Copa del Rey 2013?
Pertengahan pekan ini, Lionel Messi dkk. harus berjuang ekstra keras ketika berjumpa dengan Malaga. Pasalnya, seri 0-0 atau 1-1 hanya akan menamatkan perjalanan sang juara bertahan Piala Raja di perempat final. Mereka harus menahan imbang kubu La Rosaleda 3-3 atau menang seperti yang dilakukan pada 14 Januari 2013 lalu untuk menapak ke semifinal.
Dan di sinilah pasukan Tito Vilanova akan memakan buah simalakama. Andai tumbang dari Malaga, jelas efek psikologisnya akan melebar. Setelah sekian lama seakan tak tergoyahkan, ketika sudah memasuki tahap penting, ternyata pasukan Catalan tak cukup tangguh. Dan andai mampu lolos dari lubang jarum, lawan berat telah menanti.
Entah Real Madrid atau Valencia di semifinal, bukanlah lawan mudah. Apalagi, jika melihat keadaan, El Clasicolah yang akan terjadi di babak empat besar Copa del Rey. Dan Barca, punya pengalaman pahit atas Los Blancos pada awal musim ini, ketika mereka terjungkal dari perebutan Supercopa de Espana karena agresivitas gol tandang.
Jika Barca lolos ke semifinal Copa del Rey, maka awal Februari akan menjadi periode awal pembuktian ketangguhan skuad Tito Vilanova musim ini. Diawali dengan leg pertama semifinal Piala Raja pada 31 Januari 2013, kemudian duel melawan Valencia di Liga Spanyol selang empat hari kemudian.
Tapi, tantangan ini tidak seberapa dengan yang akan terjadi di penghujung Februari. Ketika itu Barca akan menghadapi AC Milan (21 Februari, Liga Champions), Sevilla (25 Februari), Real Madrid/Valencia (28 Februari), dan puncaknya Real Madrid pada awal maret.
Lima jadwal yang bisa menghilangkan peluang juara Barcelona hingga titik nol di satu sisi, dan membuat segalanya terbuka lebar andai mampu memenanginya. Seperti kata Lionel Messi beberapa waktu lalu, bola kini ada di tangan Barca. Mampukah mereka berangkat ke periode hidup mati ini dengan gaya? Atau malah takluk duluan oleh Malaga?