Faktor yang Memengaruhi Gerakan Janin. Bagi wanita yang baru pertama mengandung, gerakan janin mulai dirasakan saat usia kehamilan 18-20 minggu. Sedangkan pada ibu hamil yang mengandung calon anak kedua sudah bisa mengenali gerakan janin pada usia kehamilan 15-18 minggu.
Mengapa gerakan janin dalam kandungan berbeda bagi setiap bumil? dr Handy Suryana, SpOG dari RS Royal Trauma Jakarta menjelaskan faktor pengalaman bumil menjadi pembedanya.
Aktifnya janin bergerak menjadi salah satu ciri janin sehat. Makin sering dan kerasnya gerakan, makin bagus kondisi janin. Bila dalam 12 jam terakhir gerakan janin lebih dari 10 kali bisa dikatakan ia baik-baik saja.
Akan tetapi angka-angka itu masih dibilang subyektif, karena bagi bumil dengan bobot beran badan berlebih, jumlah gerakan janin yang dirasakan akan berbeda dengan bumil yang kurus.
Pada bumil berberat badan lebih, lemak yang melapisi perut membuatnya kurang sensitif dengan getaran dari gerakan janin. Boleh jadi, pada ibu dengan berat badan berlebih, gerakan janin baru terasa di minggu ke-20.
Tak hanya terkait dengan bobot tubuh calon ibu yang menyebabkan gerak janin sulit atau tidak terdeteksi. Air ketuban juga dapat berpengaruh pada gerakan janin. Pada bumil dengan jumlah air ketuban berlebih, gerakan janin relatif tak terasa.
Begitu juga gerakan janin pada tiap trimester tentu terasa berbeda kekuatannya. Yang jelas pada trimester ketiga, gerakan janin akan lebih terasa dan frekuensinya/intensitasnya pun lebih banyak.
Meski begitu, setiap bumil merasakan gerakan janin berbeda-beda atau variatif. Mungkin pada trimester pertama, bumil seperti merasakan diketuk oleh janin. Pada trimester berikutnya, perut tampak seperti ombak yang bergelombang lantarakan gerakan sang janin. Lalu, pada usia kehamilan selanjutnya, perut ibu seperti mengencang, tampak tonjolan di dinding perut mungkin itu tangan janin yang sedang memukul atau menggeliat, atau kakinya yang sedang menendang.
Bumil bisa memantau gerakan janin dalam rahim, kapan saja. Berikut yang bumil perlu siapkan saat memantau gerak janin di rumah, seperti kami lansir dari laman Kompas Female.
- Siapkan kondisi fisik dan psikis agar tenang, rileks dan tak melakukan aktivitas lain.
- Upayakan posisi tidur menyamping agar lebih mudah mendeteksi gerakan janin, selain ibu juga merasa lebih nyaman.
- Berkonsentrasilah untuk “menangkap” gerakan janin, fokus, dan beri perhatian penuh.
- Lakukan stimulasi seperti mengelus, mengajak bicara atau mendengar musik.