Home » » Inilah Cara Rasulullah Berpuasa

Inilah Cara Rasulullah Berpuasa

Tuntutan Puasa Ala Rasulullah. Sebagai umat Islam, kita semua tentu bercita-cita bisa beribadah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Shalat seperti yang dicontohkan Rasul, makan, minum, tersenyum, dan amal ibadah lainnya seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Tak mudah mengikuti seperti apa yang diberikan dan disampaikan oleh Rasul SAW. Sebab, beliau adalah teladan terbaik bagi seluruh umat manusia. Beliau adalah pemimpin yang tak ada bandingannya di dunia ini. Banyak orang mengakui keagungan dan kehebatan Rasulullah.
Beliau adalah contoh bagi orang kaya dalam kedermawanannya, beliau adalah contoh bagi orang miskin dalam kesederhanaan dan kezuhudannya, dan Rasulullah SAW adalah teladan bagi pemimpin dalam ketegasan dan kebijaksanaannya.
Dalam Alquran, Allah memuji Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik bagi umat.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21).

Hal ini menunjukkan bahwa akhlak dan pribadinya sangat baik dan mulia.
Bahkan, dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA dinyatakan bahwa akhlak Rasulullah SAW itu senantiasa merujuk pada Alquran. Karena itu, sudah selayaknya umat Islam mencontoh dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk puasa. Berikut beberapa cara yang biasa dilakukan Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah puasa dan menghidupkan Ramadhan.
Berniat puasa sejak malam
Diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya.” (HR Abu Dawud).
Mengawali dengan sahur
Setiap akan berpuasa, Rasul SAW selalu makan sahur dengan mengakhirkannya, yakni menjelang datangnya waktu imsak.
Menyegerakan berbuka dan shalat
Dan ketika berbuka itu, Rasul SAW hanya memakan tiga biji kurma dan segelas air putih, lalu segera berwudhu untuk mengerjakan shalat Maghrib secara berjamaah.
Dari Abu ‘Athiyah RA, dia berkata, “Saya bersama Masruq datang kepada Aisyah RA. Kemudian Masruq berkata kepadanya, “Ada dua sahabat Nabi Muhammad SAW yang masing-masing ingin mengejar kebaikan, dan salah seorang dari keduanya itu segera mengerjakan shalat Maghrib dan kemudian berbuka. Sedangkan yang seorang lagi, berbuka dulu baru kemudian mengerjakan shalat Maghrib.” Aisyah bertanya, “Siapakah yang segera mengerjakan shalat Maghrib dan berbuka?” Masruq menjawab, “Abdullah bin Mas’ud.” Kemudian Aisyah berkata, “Demikianlah yang diperbuat oleh Rasulullah SAW.” (HR Muslim No 1242).
Memberbanyak ibadah
Selama bulan Ramadhan, Rasul SAW senantiasa memperbanyak amalan, seperti shalat malam, tadarus Alquran, zikir, tasbih, dan sedekah.
Iktikaf
Memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasul SAW meningkatkan aktivitas ibadahnya, terutama dengan iktikaf.