Sutradara papan atas Indonesia Hanung Bramantyo akhir-akhir memang terlihat lebih sibuk sebagai Produser film, daripada sebagai Sutradara.
Setelah sukses memproduseri film garapan Faozan Rizal berjudul “Habibie & Ainun” yang mencetak sukses luar biasa, Hanung kali ini kembali memproduseri sebuah film arahan ‘anak didiknya’ Hestu Saputra (Pengejar Angin) berjudul “Cinta Tapi Beda“.
Sesuai judulnya, film ini akan mengisahkan tentang kisah cinta ‘terlarang’ karena dihalangi oleh perbedaan keyakinan. Tema cinta yang sebelumnya juga sempat ditampilkan dalam film indonesia lainnya berjudul “3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta” yang banyak meraih penghargaan FFI tahun 2010.
Filmnya dibintangi oleh 2 bintang baru, Agni Pratistha dan Reza Nangin sebagai tokoh utama. Selain itu Cinta Tapi Beda juga diramaikan oleh kehadiran Choky Sitohang, Jajang C Noer, Ratu Felisha, Agus Kuncoro, dan Leroy Osmani.
Cinta Tapi Beda akan tayang serempak mulai esok hari (27/12) di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. ]
Cahyo, cowok ganteng asal Yogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Ia anak pasangan Fadholi dan Munawaroh, keluarga muslim yang taat beribadah. Cahyo berusaha lepas dari kesedihan setelah ditinggal selingkuh sang kekasih, Mitha
Diana, gadis asal Padang. Perempuan berparas sangat Indonesia, mahasiswa jurusan seni tari. Ia tinggal bersama om dan tantenya di Jakarta. Keluarga Diana penganut Katolik taat. Cahyo dan Diana bertemu di pertunjukan tari kontemporer di Jakarta. Mereka memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan
Diana was-was ketika Cahyo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu Cahyo bisa memahami cinta anaknya, tapi tidak Pak Fadholi. Sampai kapan pun Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cahyo memaksa, Pak Fadholi memilih memutus ikatan tali keluarga. Ternyata tidak mudah bagi Cahyo dan Diana menjalani cinta beda keyakinan
Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Kakak-kakak Diana, termasuk om dan tantenya, telah meninggalkan keyakinan mereka. Ibu Diana memaksa Diana mengikuti kehendaknya. Itu sebabnya, Diana akhirnya memilih kembali ke Padang dan menerima perjodohan dengan dokter Oka, lelaki pilihan ibunya dan seiman. Ia coba tutup hatinya untuk Cahyo
Cahyo melewati masa terburuk dalam hidupnya. Cahyo berkesimpulan bahwa Diana tak ada bedanya dengan Mitha yang lari ke pelukan laki-laki lain. Di Padang, Diana berusaha mencintai Oka, dan Oka berusaha membantunya melupakan Cahyo
Ada satu yang masih sulit dilupakan Cahyo maupun Diana, bahwa mereka sesungguhnya telah diikrarkan bukan karena keyakinan, tapi karena cinta…Tapi apakah keduanya bisa dipersatukan atas nama cinta dan Tuhan? Waktu yang akan menjawabnya!