Home » » 10 Momen Sepakbola Terbaik 2012

10 Momen Sepakbola Terbaik 2012

Gol injury time Sergio Aguero, Scudetto tanpa cela Juventus dan kisah heroik Roberto Di Matteo bersama Chelsea. Tahun 2012 meninggalkan banyak momen yang akan dicetak tebal dalam buku sejarah sepakbola.

Kecuali Liga Inggris yang masih menyisakan dua matchday, lembar sepakbola tahun 2012 bisa dibilang sudah ditutup. Sebagian besar klub kini tengah menjalani libur musim dingin, dan bersiap menyambut paruh kedua musim kompetisi di awal Januari nanti.

Beberapa tim menutup tahun 2012 dengan meninggalkan kenangan manis berupa perayaan kemenangan dan digelarnya pesta. Sementara beberapa lainnya berusaha melupakan cepat-cepat pil pahit berupa kegagalan dan kekalahan yang harus diterima.

Berikut momen-momen sepakbola terbaik di tahun 2012:

1. Manchester City

Beberapa media Inggris menyebut ini adalah momen paling menegangkan sepanjang Premier League, dan nama Sergio Aguero tercantum di sana untuk membuat persaingan Manchester United dan Manchester City berakhir sangat dramatis: pada pekan terakhir kompetisi, di menit akhir periode injury time.

City memasuki pekan terakhir kompetisi dengan berada di puncak klasemen, unggul selisih gol atas MU. Bertandang ke QPR, City yang sempat unggul duluan malah tertinggal 1-2 saat pertandingan masuk menit 90. Gelar yang sudah berada di depan mata sepertinya akan hilang karena di tempat lain The Red Devils sudah unggul 1-0 dalam lawatan ke Sunderland.

Saat peluang menjadi juara sepertinya akan hilang, setitik harapan muncul setelah Edin Dzeko menyambat tendangan sudut David Silva dan mencetak gol di menit 91 yang membuat skor menjadi imbang 2-2. Di menit 93, dari lima menit periode injury time, City akhirnya mencetak gol penentu kemenangan melalui Aguero, gol yang juga memastikan mereka menjadi juara Liga Inggris 2011/2012.

Sekitar 30 meter dari gawang Aguero melepas umpan pada Mario Balotelli yang berdiri tepat di depan kotak penalti. Striker Argentina itu melanjutkannya dengan berlari menusuk ke dalam kotak penalti, dan setibanya di sana dia dapat umpan balik dari Balotelli. Mengecoh seorang bek QPR, Aguero kemudian melepaskan tembakan keras yang bersarang di gawang Paddy Kenny.


2. Chelsea

Juara Liga Champions

Sukses Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/2012 menjadi salah satu moment terbesar di tahun 2012. Kondisi internal The Blues dan keberhasilan mengalahkan lawan yang dianggap jauh lebih diunggulkan membuat sukses yang didapat John Terry cs juga dianggap sebagai salah satu kejutan terbesar di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir.

Momen hebat Chelsea dimulai justru saat mereka memecat Andre Villas-Boas dan menunjuk Roberto Di Matteo sebagai pelatih. Italiano yang sebelumnya berstatus asisten manajer itu berhasil membalas kekalahan Chelsea atas Napoli di babak 16 besar. Setelah menundukkan Benfica di delapan besar, Chelsea menciptakan kejutan lain dengan mendepak Barcelona di semifinal dengan agregat 3-2 (1-0 dan 2-2).

Menghadapi Bayern Munich dalam laga di Allianz Arena, 'Si Biru' menyempurnakan kejutan demi kejutan yang mereka buat dengan meraih kemenangan. Usai bermain imbang 1-1 di periode normal, Chelsea akhirnya meraih gelar Liga Champions pertamanya setelah menang adu penalti 4-3.

Pemecatan Di Matteo

Namun sukses memenangi Liga Champions ternyata bukan jaminan buat Di Matteo untuk mengamankan kursi manajer di Stamford Bridge, karena hanya 262 hari setelah ditunjuk jadi pelatih dia dikirimi surat pemecatan. Pengiriman surat PHK itu terjadi cuma berjarak enam bulan dari pesta besar yang digelar Chelsea di Munich.

Pemecatan Di Matteo ketika itu banyak dapat kritikan dari kolega-kolega pelatih di Premier League karena langkah yang diambil Roman Abramovich dianggap tidaklah bijak. Chelsea sendiri ketika itu memang tengah mengalami penurunan performa, di mana kekalahan telak atas Juventus -- dan tidak dipasangnya Fernando Torres -- menjadi pemicu keluarnya surat pemecatan.

Sebagai pengganti Chelsea kemudian menunjuk Rafael Benitez. Rafa gagal mengantar timnya menjuarai Piala Dunia Antarklub, tapi di Liga Inggris John Terry dkk sejauh ini kembali menunjukkan daya saingnya.


3. Real Madrid

Dominasi Barcelona di Liga Spanyol akhirnya dipatahkan Real Madrid. Kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao di pekan 36 memastikan anak didik Jose Mourinho meraih titel juara Liga Spanyol 2012/2013. Los Merengues juga menyudahi musim dengan catatan hebat setelah total mengumpulkan 100 poin, hasil dari 32 kemenangan empat kali imbang dan dua kali kalah.

Ini adalah kali pertama Madrid menguasai lagi Liga Spanyol setelah yang terakhir di musim 2007/2008, sekaligus mematahkan dominasi Barca yang tiga tahun beruntun jadi kampiun. The Catalans menuntaskan kompetisi dengan poin 91, hasil 28 kemenangan, tujuh kali imbang dan tiga kali kalah.

Euforia kemenangan Real Madrid sayangnya tak berlangsung lama karena mereka kemudian menjalani awal musim dengan tak mulus. Tersendat di pekan-pekan awal, Iker Casillas kini justru makin tercecer. Kekalahan atas Malaga di laga penutup tahun 2012 membuat mereka tertinggal 16 poin dari Barcelona di posisi teratas.

4. Juventus

Juventus meraih Scudetto pertamanya setelah skandal Calciopoli. Bianconeri menyudahi musim dengan poin 84, unggul empat atas AC Milan di posisi kedua. Ini menjadi titel pertama mereka setelah yang terakhir di musim 2002/2003, sekaligus Scudetto perdananya setelah dinyatakan terlibat dalam skandal Calciopoli.

Hebatnya, Juventus menyudahi musim tanpa sekalipun terkalahkan. Anak didik Antonio Conte menjadi tim pertama yang melakukan itu setelah kompetisi memiliki 38 pertandingan dalam satu musim. Detilnya: 23 kemenangan dan 15 kali imbang. Perugia pernah jadi juara tanpa terkalahkan di musim 1978/79 (30 pertandingan), juga AC Milan di tahun 1991/92 (34 pertandingan).

 

5. Spanyol

Treble

Spanyol kembali menunjukkan kalau mereka adalah tim nasional terbaik di dunia setelah menjuarai Piala Eropa 2012. Ini menjadi titel mayor ketiga berturut-turut yang diraih La Furia Roja setelah sebelumnya memenangi Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.

Setelah menyudahi fase grup dengan dua kemenangan dan sekali imbang, Spanyol melanjutkannya dengan kemenangan 2-0 atas Prancis di delapan besar. Sementara di semifinal, Andres Iniesta dkk harus berjuang keras menundukkan Portugal melalui adu penalti dengan skor 4-2. Pada partai puncak, saat kembali dipertemukan dengan Italia, skuat besutan Vincente Del Bosque menang telak 4-0.

Fernando Torres

Yang juga menarik dari sukses Spanyol menjuarai Piala Eropa 2012 adalah terpilihnya Fernando Torres sebagai peraih Golden Boot. Dapat sorotan karena musim buruknya bersama Chelsea, El Nino berhasil mencetak tiga gol dan satu assist sepanjang Euro 2012 -- dalam situasi di mana dirinya bukan langganan starter dan Spanyol kerap main tanpa memasang striker. Statistik tersebut sejatinya sama dengan apa yang dipunya Mario Gomez, tapi karena menit bermainnya lebih sedikit dia kemudian berhak atas Golden Boot tersebut.